Notulensi Diskusi Pemikiran Tokoh Nahdlatul Ulama “Mengenal sosok dan pemikiran Abdurrahman Wahid (Gus Dur)”
Selasa, 12 April 2022
Pukul 20.15 WIB- Selesai
Via Google Meet
Pemantik :
Aulia Abduraahman Soleh (Aktivis di
Sekretariat Nasional Jaringan GUSDURian Divisi Pengembangan Kader dan
Komunitas)
Moderator :
Syaras Luthfiasari (Staff Departemen
Kebijakan Pubkik KAMMI UIN SUKA)
Gus dur lahir dalam keluarga pesantren,
karena hidup dalam lingkungan pesantren maka sejak kecil sudah terdidik secara
islami baik perilaku dan pemikiran. Selain itu sejak kecil Gus Dur sudah
dikenalkan oleh ayahnya dengan buku buku
pemikiran dari luar seperti komunis dan sosialis.
Intelektualnya Gus Dur ini terbentuk dari
beberapa hal yaitu bertemu dengan kyai dan guru yang mempunyai latarbelakang
beragam pemikiran, kemudian belajar kkitab kuning (yaitu tulisan tulisan para
ilmuan salaf), kitab putih (yaitu pemikiran pemikiran kontemporer yang bukan
hanya dari islam saja), kitab sastra (beliau mempunyai kemampuan dalam bidang
seni), kemudian beliau dipertemukan dengan tempat dan situasi yang berbeda satu
sama lain seperti pesantren, ziarah makam, nonton film dan wayang.
Gelombang Pemikiran dan Pergerakan Gus Dur
dimulai dari teologinya sebagai dasar, kemudian kultur (ini berbicara mengenai
kemanusiaan), negara (dengan posisi sebagai yang mengawal), dan kemanusiaan
(ini bisa dikatakan sebagai salah satu yang menjadi tujuan)
Warisan Gus Dur dari Gagasan Menuju Gerakan
1. Gerakan
Islam Moderat
Bahwa islam selalu relevan di setiap tempat
dan zaman. Dan islam selalu mampu menjadi solusi atas berbagai permasalahan.
Gus Dur selalu mengambil syariat islam dalam setiap pendapatnya akan tetapi
syariat islamnya ini tidak terlihat tapi bagi orang yang di pesantren ini paham
dimana islamnya. Akan tetapi bagi orang yang tidak di pesantren dan tidak
mengetahui cara berfikirnya islam maka pengennya islam ini adalah bungkus bukan
pemikiran. Gusdur ini bisa menerjemahkah
bahwa islam mampu untuk berdialog dengan semua peradaban.
2. Gerakan
Lintas iman
Islam itu jelas benar, akan tetapi
kebenaran itu tidak akan sampai ke hati orang lain jika tidak dijelaskan lewat
hati dan rasional, jika lewat pemaksaan tidak akan sampai masuk ke hati.
3. Gerakan
kebudayaan
Ini ada hubungannya dengan pribumisasi
islami yaitu bagaimana islam ini menjadi budaya yaitu nilainya. Misalnya islam
berkembang pesat di jawa karena jasa walisongo yang menyebarkannya melalui
budaya, tidak melalui hukum syariat islam. Karena jika melalui budaya meski
islamnya hanya setengah setengah tapi nilainya tetap islami. Misalnya banyak orang
jawa zaman dahulu yang islamnya islam abangan, suka minum, suka judi tapi jika
disuruh pindah agama tidak mau karena yakin bahwa Tuhan Dia adalah Allah kenapa
disuruh pindah agama.
4. Gerakan
Demokrasi
Bahwa setiap manusia itu berhak
mengemukakan pendapatnya, gus dur bisa kumpul dengan dengan siapa saja,
misalnya dengan Israel, sehingga untuk pendapat
boleh saja berbeda akan tetapi pertemanan ini tetap terjalin.
Basis Pemikiran dan Perjuangan Gus Dur: 9 Nilai Utama Gus Dur
- Spirituality (Ketauhidan)
- Basis gerakan kita adalah kehambaan kita kepada Tuhan. Perintahnya
- Humanity (Kemanusiaan)
- Justice (Keadilan)
- Equality (Kesetaraan)
- Liberation (Pembebasan)
- Solidarity (Persaudaraan)
- Humility (Kesederhanaan(
- Chivalry (Keksatriaan)
- Tradisional Wisdom (Kearifan Tradisi)
0 Response to "Notulensi Diskusi Pemikiran Tokoh Nahdlatul Ulama “Mengenal sosok dan pemikiran Abdurrahman Wahid (Gus Dur)”"
Posting Komentar