Ekskalasi Kualitas Umat Melalui Daducation (Adab Education) #2
Oleh: Nur’aini Risty Fauziah
(baca part 1 di sini)
Al-Quran telah telah menunjukkan pada kita,
bahwasanya kita memiliki role model yang termulia. Untuk itu, pendidikan
seharusnya dilandasi dengan adab yang berkiblat kepada Nabi Muhammad Saw.
Sebagaimana diterangkan dalam al-Quran Surat al-Jumu’ah ayat 62;
فَاِذَا قُضِیَتِ
الصَّلٰوۃُ فَانۡتَشِرُوۡا فِی الۡاَرۡضِ وَ ابۡتَغُوۡا مِنۡ فَضۡلِ اللّٰہِ وَ
اذۡکُرُوا اللّٰہَ کَثِیۡرًا لَّعَلَّکُمۡ تُفۡلِحُوۡنَ
“Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang rasul diantara
mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, menyucikan mereka dan
mengajari mereka alkitab dan hikmah (sunnah). Dan seungguhnya mereka sebelumnya
benar-benar dalam kesesatan yang nyata.
Maka sudah seharusnya, pendidikan didasarkan pada bagaimana cara nabi Muhammad Saw mendidik umatnya. Anak-anak zaman sekarang adalah investasi masa depan. Wawasan keilmuan menjadi bekal yang harus disiapkan sejak dini untuk meneruskan roda kehidupan bangsa. Yang terjadi pada sistem pendidikan saat ini adalah begitu anak-anak memasuki bangku pendidikan formal mereka langsung dihadapkan pada mata pelajaran umum. Tidak ada bekal awal pembentukan akhlak dalam diri mereka sehingga belum terlihat adanya kesiapan belajar. Dampaknya adalah anak-anak kurang memiliki sikap dan motivasi belajar yang baik.
Adab Education dimulai dengan mendidik anak dengan aqidah. Pada dasarnya, Aqidah bersifat abstrak akan tetapi dapat dirasakan. Penanaman aqidah pada anak adalah mengenalkan 5 rukun Islam ; Iman pada Allah, malaikat, kitab-kitabNya, rasulNya, hari kiamat, serta qadha dan qadarNya. Mengenalkan anak pada 5 rukun islam dapat ditempuh dengan menyibukkannya membaca al-Quran dan hadits beserta tafsir dan maknanya, serta membiasakannya dengan ibadah. dengan cara tersebut, aqidah akan tumbuh dalam diri anak yaitu melalui penggambaran dari al-Quran, bukti-bukti dari hadits, serta aktivitas ibadahnya Pada masa tersebut, tanamkan pula rasa cinta anak terhadap Rasulullah, sebab pada masa itulah anak-anak berusaha mencari idola untuk kemudian mereka jadikan teladan. Rasulullah di masa awal penyampaian risalah pun tidak langsung mengajarkan ilmu syariat kepada para sahabat. Akan tetapi didahului dengan penenaman aqidah dan adab.
Selanjutnya ajarkan kepada anak adab yang sesungguhnya. Adab pertama yang diajarkan pada anak adalah Adab kepada Allah SWT. Menanamkan adab kepada Allah dimulai dengan usaha orang tua sejak anak masih dalam kandungan dengan berbagai amalan, misalnya; dzikir, membaca al-Quran, serta menuntut ilmu. Setelah anak lahir, tanamkan adab melalui pembiasaan menyebut asma Allah, mengajarinya berdzikir, serta ibadah wajib lainnya. Adab kedua yang harus diajarkan pada anak adalah adab kepada orang tua. Maka, orang tua harus menjadi pribadi yang pebuh keteladanan supaya anak dapat menghormati dan menjadikan mereka panutan. Selanjutnya, tanamkan pada anak adab terhadap ulama atau guru serta ilmu. Penanaman adab pada anak haruslah disesuaikan dengan usia anak serta kemampuan anak dalam penyerapan informasi. Tidak berhenti sampai disini untuk terus menanamkan adab dan wawasan keilmuan diperlukan keterpaduan peran serta dukungan dari orang tua dan lembaga pendidikan.
Pendidikan diawali melalui proses penanaman aqidah dan akhlak. Apabila anak telah melewati masa tersebut, barulah kemudian mempersiapkan anak melalui pematangan akal dan jiwa, pembiasaan pola hidup sehat, serta menanamkan rasa cinta ilmu.
Adab Education patut menjadi prioritas utama dewasa ini. Sebab problem mendasar umat saat ini bukan lagi terkait sains dan teknologi, namun hilangnya nilai-nilai adab dalam ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan akan mengantarkan pada pembentukan peradaban suatu bangsa. Adab menuntun manusia menjadi pribadi yang adil, menjalankan yang ma’ruf dan meninggalkan yang munkar. Fenomena yang terjadi saat ini banyak masyarakat terpelajar memiliki wawasan keilmuan yang mumpuni, tetapi tetap melakukan tindakan diluar norma. Tidak heran mengapa bangsa ini terus mengalami kemerosotan kualitas Para pemimpin yang memiliki wawasan ilmu pengetahuan malah tidak berlaku adil dengan melakukan korupsi maupun politik dinasti. Maka ketika seseorang memiliki ilmu tanpa disertai dengan adab, memungkinkan seseorang berbuat zalim dan ilmu yang ia miliki menjadi boomerang untuk dirinya dan bahkan masyarakat disekitarnya. Sebagaimana firman Allah dalam Q.S al-Anfal : 25.
وَاتَّقُوْا فِتْنَةً لَّا تُصِيْبَنَّ الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا مِنْكُمْ خَاۤصَّةً ۚوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ
“Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak hanya menimpa orang-orang yang dzalim saja diantara kamu. Ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaNya”
Penerapan adab education adalah penanaman adab untuk menyiapkan generasi-generasi emas penerus peradaban. Seseorang yang memiliki sinergi antara adab dan keilmuan dalam dirinya akan dapat berlaku adil dan bijaksana untuk mengambil keputusan atas kebutuhan umat. Adab Education akan membentuk pribadi pemimpin yang memiliki jiwa pemimpin yang adil, berprinsip, amanah, jujur.
0 Response to "Ekskalasi Kualitas Umat Melalui Daducation (Adab Education) #2"
Posting Komentar