Menolak lupa; Napaktilas Kemerdekaan Indonesia dan Perayaannya
Agustus 17, 2019
Add Comment
Oleh Monica Risma T.A.W
Bung Karno pernah berkata, Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak pernah melupakan sejarah bangsanya sendiri. Sejarah mencatat bahwa Indonesia telah dijajah selama 350 tahun. Awal perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia dimulai (sebelum tahun 1908) masih secara tradisional yang bersifat kedaerahan. Kelemahannya perjuangan kurang terorganisir, serta tujuan perjuangan bukan untuk kemerdekaan nasional. Pada tahun selanjutnya, terjadi banyak perubahan dalam perjuangan kemerdekaan, diantaranya organisasi menjadi lebih modern dan terorganisir dengan orientasi kemerdekaan nasional, serta kaum terpelajar banyak yang menjadi pemimpin.
Beberapa organisasi modern, diantaranya organisasi Budi Utomo 1908. Setelah Budi Utomo terbentuk, pada tahun-tahun selanjutnya muncul organisasi-organisasi pergerakan nasional yang lain. Selain berdirinya organisasi nasional, lahir pula Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. organisasi tersebut merupakan bukti nyata para pemuda Indonesia bersatu padu dan berikirar untuk perjuangan bangsa Indonesia. Selanjutnya, Pada masa pendudukan Jepang (1942-1945), memberikan beberapa dampak bagi bangsa Indonesia dalam berbagai bidang. Salah satuya pada bidang pendidikan, yaitu mulai diajarkannya bahasa Jepang, dan dipakainya bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di sekolah. Hal ini berakibat dengan adanya pelarangan menggunakan bahasa Belanda Selain itu, adanya indoktrinasi pendidikan untuk kepentingan Jepang, dan jumlah sekolah baik tingkat dasar maupun lanjutan menurun.
Kehadiran Jepang, pada masa itu bukanlah sebagai angin segar, rakyat masih saja belum mendapatkan kemerdekaannya. Hal ini terlihat dari banyaknya penindasan yang dilakukan jepang, dan dirasa lebih parah daripada kependudukan Belanda. Beberapa pergolakan terjadi: Peristiwa Indramayu (April, 1944), Pemberontakan PETA di Blitar (14 Februari 1944), dan lain sebagainya. Proklamasi kemerdekaan Indonesia dilaksanakan bertepatan pada hari Jumat, tanggal 17 Agustus 1945, yang dibacakan oleh Soekarno dan di dampingi Drs. Mohammad Hatta bertempat di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta Pusat. Sebelum kemerdekaan, telah banyak persiapan yang dilakukan. Pada masa persiapan kemerdekaan dibentuk dua badan penting yaitu BPUPKI dan PPKI, dua badan tersebut memiliki tugas masing-masing. PPKI dibentuk setelah BPUPKI dibubarkan karena telah selesai melaksanakan tugasnya. Setelah proklamasi kemerdekaan dikumadangkan pada tanggal 17 Agustus 1945, Bangsa Indonesia menghadapi sejumlah permasalahan besar. Salah satu permasalahan tersebut adalah bagaimana mempertahankan dan mengisi kemerdekaan dengan membentuk sebuah negara yang kokoh.
Setelah kemerdekaan didapatkan, bangsa Indonesia dihadapkan oleh berbagai persoalan dalam negeri, yaitu terjadinya pergolakan politik daerah kepada pemerintahan. Beberapa contoh pergolakan politik daerah adalah DI/TII (DI/TII di Jawa Barat, DI/TII di Jawa Tengah, DI/TII di Sulawesi Selatan, DI/TII di Kalimantan Selatan, DI/TII di Aceh), PKI Madiun, peristiwa PRRI-PERMESTA, pemberontakan berunsur federalis (APRA, pemberontakan Andi Aziz, RMS). Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, bangsa yang kaya akan sumber daya alam. Namun kendalanya terletak pada sumber daya manusia yang masih rendah. Antisipasi dalam hal ini adalah pemerintah menggalakkan pendidikan dan pengembangan keterampilan untuk warga negara. Sangat disayangkan jika Ribuan pulau yang berisikan ribuan suku dan budaya tidak bisa pelihara dengan baik.
Semboyan Bangsa Indonesia ialah “Bhineka Tunggal Ika” dimana mengandung makna berbeda-beda tetapi tetap satu tujuan. Dimana Persatuan dan kesatuan amatlah penting bagi Bangsa ini. Setiap tanggal 17 Agustus dilaksanakan peringatan kemerdekaan Indonesia untuk menghormati dan mengenang kembali jasa-jasa pahlawan yang telah gugur. Di setiap perkampungan, pada bulan Agustus banyak diselenggarakan kegiatan-kegiatan untuk mengisi peringatan kemerdekaan diantaranya lomba menghias desa, lomba makan kerupuk, lomba balap karung, dan lain sebagainya. Selain di perkampungan, di sekolah pun biasanya diadakan lomba Agustusan antar kelas maupun antar sekolah.
Perjuangan para pahlawan yang telah gugur, pertumpahan darah yang terjadi dimana-mana, tetesan keringat yang mengucur dari para pahlawan yang berjuang untuk KEMERDEKAAN INDONESIA, haruslah kita hargai dan jaga seutuhnya sampai kapanpun. Karena mengingat kembali, tidaklah mudah mencapai suatu KEMERDEKAAN yang sebelumnya tejadi banyak pengorbanan. Sebagai pelajar, hal yang harus dilakukan untuk mengisi kemerdekaan ialah meningkatkan cara belajar sebaik mungkin, mengembangkan ilmu yang didapatkan, dan mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia dengan prestasi yang diperoleh. Sebuah titik tujuan yang telah diperoleh, namun harus sebaik mungkin dijaga, jangan sampai terpecah belah yang dapat merusak persatuan dan kesatuan bangsa.
0 Response to "Menolak lupa; Napaktilas Kemerdekaan Indonesia dan Perayaannya"
Posting Komentar