-->

Pemikiran Islam : Urgensi Worldview Islam

Oleh : Dicky Adhi Putra
Aktivis KAMMI UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta

desktopbackground.org

"Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kebesaran) Kami di segenap penjuru dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa al-Qur'an itu adalah benar. Tidak cukupkah (bagi kamu) bahwa Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?" (QS. 41:53)

Pada masa sekarang ini, telah banyak pandangan-pandangan hidup yang ada di dunia ini, yang disebut sebagai worldview. Setiap orang pastilah memiliki worldview, dan worldview itulah yang akan menentukan bagaimana dia berpikir, berbicara, berbuat, beradab, dan lainnya. Worldview ini didapatkan dengan pengalaman-pengalaman seseorang tersebut, bergantung bagaimana lingkungannya, baik lingkungan keluarga, sahabat-sahabat, teman-teman, dan masyarakat. Sederhananya, informasi-informasi yang didapat dari lingkungan tempat seseorang itu menetap (baik untuk waktu yang sebentar, maupun waktu yang lama) merupakan pembentuk dari worldview-nya dalam memandang segala sesuatu.

 Worldview, ada yang menerjemahkan kata ini sebagai "pandangan dunia", ada pula sebagai "pandangan hidup". Syed Naquib al-Attas mengembangkan istilah ini lebih filosofis lagi dalam mengartikan kata ini, yaitu menjadi Islamic worldview, yang berarti "pandangan alam Islam". Berbeda dengan Barat yang hanya menerjemahkan worldview sebagai pandangan dunia, yang berarti konsepsi tentang dunia hanya sebatas pengetahuan manusia yang dijangkau dengan panca indera, al-Attas memaknai worldview Islam-nya ini dengan menitikberatkan konsepnya yang tidak hanya melihat realitas alam ini hanya yang bisa dijangkau dengan panca indera manusia saja, namun juga konsep ini menjangkau segala sesuatu yang wujud, termasuk adanya realitas keberadaan Tuhan, alam jin, dan akhirat. Islam, sebagai agama yang memiliki wahyu Tuhan yaitu al-Qur'an, tentunya mengandung informasi-informasi yang membentuk suatu worldview bagi seorang Muslim, dan inilah yang membedakannya dengan worldview dalam pengertian Barat, yaitu sebagai pandangan dunia.

Islam sebagai worldview terbaik, namun kenapa kita masih menggunakan worldview yang lain dalam memandang setiap dari segala sesuatu?

 Seperti yang dijelaskan di awal tadi, dari worldview seseorang itulah yang menentukan bagaimana seseorang itu berpikir, berbicara, berbuat, beradab, dan lain sebagainya. Maka dari itu, landasan dalam berbuat atau suatu pedoman hidup adalah menjadi keharusan bagi setiap orang. Kita mengetahui secara jelas bahwa Islam sebagai agama yang benar (bukan paling benar, karena bila Islam agama yang paling benar, artinya juga ada agama yang benar selain Islam) dan satu-satunya agama yang diridhai Allah (QS.3:19), sepatutnyalah kita memasukinya (Islam) secara kaffah, seperti yang Allah serukan pada manusia dalam firman-Nya, QS.2:208 yang berbunyi, "Wahai orang-orang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu." Dan tentunya, dari mana kita harus memulainya? Perbaiki worldview kita! Ganti dengan worldview Islam! Yaitu kita memandang semuanya dengan kacamata al-Qur'an dan as-Sunnah, dengan keterangan-keterangan leih lanjut dari pada ulama shalih. Kalaulah kita menganggap al-Qur'an dan as-Sunnah sebagai pedoman hidup yang benar, maka kenapa kita harus memakai pedoman hidup yang selainnya? Bila setiap orang memiliki worldview Islam, maka kita telah membuat pondasi besar dan kuat untuk menuju kesempurnaan hidup kita sebagai hamba Allah.


Artikel ini pernah dimuat di Kamedia edisi III/Maret-April 2018

0 Response to "Pemikiran Islam : Urgensi Worldview Islam"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel