-->

Memperkokoh Karakter KAMMI

     KAMMI adalah sebuah Organisasi Pergerakan Islam yang terlahir dari rahim dakwah dan akan beredar bersama dakwah kemanapun perginya. Yaa, 18 tahun lalu KAMMI lahir membawa warna baru di Indonesia. Ikhtiar dari para aktivis berbasis masjid kini telah membuahkan hasil membanggakan dengan lahirnya KAMMI. Dengan konsep paradigmanya menjadi gerakan dakwah tauhid, gerakan intelektual profetik, gerakan sosial independen, serta gerakan politik ekstra parlementernya telah sukses menyita perhatian publik untuk tertuju kepada KAMMI khususnya para Mahasiswa. KAMMI pula telah menjadi saksi serta aktor dari perjuangan 1998 saat kondisi pemerintahan Indonesia yang semrawut dan krisis moneter, KAMMI pada saat itu juga dibersamai seluruh elemen masyarakat, mahasiswa, hingga pejabat negeri ini. Dan semua itu telah menjadi sejarah yang mengakar, tinggal pemuda sekarang yang harusnya membuat sejarah baru dalam mencapai kebaikan bersama untuk diri sendiri, Agama, serta Negara pastinya.
        Menurut bahasa, karakter adalah tabiat atau kebiasaan, Istilah karakter juga dianggap sama dengan kepribadian atau ciri atau karakteristik atau gaya atau sifat khas.1  Begitu juga dengan di KAMMI yang memiliki karakter tersendiri dalam proses perjalanannya saat ini, yaitu : KAMMI adalah organisasi Pengkaderan (harokatut tajnid) dan organisasi pergerakan (harokatul amal). KAMMI tidak bisa dipisahkan dari karakter tersebut dan harus ada keseimbangan dari keduanya untuk memperkokohkan organisasi. Akan tetapi pada kesempatan kali ini penulis lebih memfokuskan pada karakter KAMMI harokatut tajnid. Yaa, dalam sebuah organisasi yang paling diperhitungkan adalah masalah pengkaderannya. Jika pengkaderan itu rapuh, maka dipastikan regenerasi maupun tujuan organisasi yang diusung tidak akan berjalan sebagaimana dengan semestinya. Terus apa sih yang dilakukan oleh KAMMI dalam menunjukkan karakternya yang satu ini? Yuk kita simak bersama analisis dari penulis yang rada kocak ini.
        Kalian tahu gak apa itu MLM? MLM (Multi Level Marketing) adalah suatu metode bisnis alternatif yang berhubungan dengan pemasaran dan distribusi yang dilakukan melalui banyak level (tingkatan), yang biasa dikenal dengan istilah Upline (tingkat atas) dan Downline (tingkat bawah), orang akan disebut Upline jika mempunyai Downline. Dan inti dari bisnis MLM ini adalah digerakkan dengan jaringan, baik yang sifatnya vertikal atas bawah maupun horizontal kiri-kanan atau pun bisa juga gabungan antara keduanya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa MLM adalah suatu bisnis atau usaha yang mengutamakan jaringan dari sejumlah orang dalam bentuk tingkatan-tingkatan atau level yang bertujuan untuk memasarkan barang/jasa.
        Didalam program pengkaderan yang ditawarkan oleh KAMMI salah satunya adalah MK Khos (Madrasah KAMMI Khusus), bila diperhatikan MK Khos ini telah sejalan dengan konsep MLM. Bedanya MLM berorientasi kepada materi/uang sedangkan MK Khos ini orientasinya kepada ilmu yang nantinya akan diberikan kepada kader KAMMI. Kenapa dibilang sejalan? Karena MK Khos juga termasuk jaringan dari sejumlah orang dalam bentuk tingkatan-tingkatan atau level keilmuan pastinya. KAMMI pun juga memiliki apa itu Upline dan Downline yang biasa disebut dengan pemandu dan anggota. Mereka tidak bisa disebut pemandu jika tidak memiliki jaringan yang dipandu, maka keselarasan inilah yang dapat disimpulkan oleh penulis. Belum cukup disitu, MLM dikenal dengan jaringnnya yang kuat serta mengakar karena hampir setiap Downline pasti juga punya Downline dibawahnya lagi dan setiap Downline bisa menjadi Upline jika mau merekrut orang lain. Di KAMMI pun demikian, Seorang anggota diwajibkan memiliki anggota lagi dalam konsep pembinaan dengan syarat sudah mengikuti training kepemanduan di KAMMI, sehingga yang tadinya seorang anggota bisa disebut sebagai pemandu, dan itu berkelanjutan serta mengakar secara vertikal maupun horizontal, karena disitulah karakter KAMMI sesungguhnya. Penulis memberi jargon bahwa “Setiap kader KAMMI harus siap membina maupun siap dibina”. Tak ada alasan untuk menolaknya jika engkau sebagai kader KAMMI yang sejati.
        Pembinaan didalam KAMMI pun juga memiliki tingkatannya masing-masing gak kalah dengan yang ditawarkan MLM. Harapan terbesar adanya konsep tersebut didalam KAMMI adalah adanya amar ma’ruf nahi munkar yang diterapkan melalui pembinaan tersebut. Berdakwah melalui majlis ilmu itulah yang akan memperkuat karakter KAMMI yaitu harokatut tajnid. So, jika kamu sebagai kader KAMMI belum merasakan dibina melalui MK Khos, maka proteslah kepada pengurus komisariatmu dan mintalah pertanggungjawaban karena itu salah satu hak kamu selaku kader KAMMI. Dan jika kamu sebagai kader KAMMI belum merasakan jadi pemandu, maka bertanyalah pada dirimu sendiri, kamu di KAMMI mau ngapain? Karena sejatinya harokatut tajnid mengajarkan kalian selaku kader KAMMI untuk mengerti dan memahami akan pentingnya tiang organisasi. KAMMI bukan wadah untuk tumpangan nama dan sekedar eksis.  KAMMI adalah wadah perjuangan permanent yang akan melahirkan kader-kader pemimpin melalui karakter yang ditawarkannya. Teruslah bergerak kawanku, dan mari kita perbaiki bersama tiang-tiang yang mulai rapuh itu. Salam Membina.
   
    NASHIH ‘ULWAN AZ-ZUHDI
    KETUA KAMMI KOMISARIAT UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
    2016-2017
 
1Sjarkawi, Pembentukan Kepribadian Anak; Peran Moral, Intelektual, Emosional, dan Sosial Sebagai Wujud Membangun Jatidiri, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006), h.11

0 Response to "Memperkokoh Karakter KAMMI"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel