Aksi KAMMI Untuk Saudara-saudari Kami di Garut-Sumedang
Oktober 05, 2016
Add Comment
Sebelum aksi dimulai kamipun mempersiapkan dan mengumpulkan barang-barang yang hendak dipakai untuk aksi, dari mulai surat izin untuk KAPOLSEK, kotak untuk uang, banner yang bertuliskan ajakan untuk menyumbang, TOA untuk alat berbicara, dan tentunya bendera KAMMI sebagai identitas jati diri kami.
Setelah surat ijin aksi diberikan oleh akh Rizky (kadept KP) kepada Kapolsek setempat, kamipun melakukan breafing (rencana) terlebih dahulu sebelum berangkat yang terdiri dari enam orang yang memiliki jiwa royalitas yang cukup tinggi untuk berkumpul lebih awal. Tidak lupa kamipun berdo’a terlebih dahulu sebelum berangkat, meminta kepada Yang Maha Kuasa Allah SWT, Zat Yang Maha Tinggi untuk melancarkan aksi sosial yang akan kami lakukan.
Pukul 09.00 dengan mengucap basmallah kamipun berangkat menuju pertigaan lampu merah UIN Sunan Kalijaga dengan berjalan kaki. Sambil berjalan kamipun sesekali menyanyikan lagu penyemangat aksi agar terlihat lebih semangat. Sampai pada akhirnya pukul 09.15 kamipun sampai dipertigaan lampu merah didepan pos polisi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Kemudian kamipun memulai orasi untuk menarik perhatian dan mengajak para pengguna jalan raya agar mau menyumbang untuk korban Garut-Sumedang. Sebagai selaku kepala departemen sosial masyarakat (SOSMAS), akupun memulai terlebih dahulu untuk berorasi memberanikan diri berbicara dijalan raya dan orang banyak. Meskipun sulit dan agak sedikit canggung pada awalnya, tapi setelah berbicara semua mengalir dengan sendirinya kata-kata untuk berbicara.
Memang sulit bagi kami semua yang mungkin baru pertama kali turun kejalan untuk melakukan aksi penggalangan dana tanpa didampingi para senior. Namun hal itu bukanlah alasan untuk tidak turun aksi mengumpulkan selembar demi selembar rupiah untuk membantu saudara-saudari kami yang ada sedang terkena musibah berupa banjir bandang dan longsor di Garut & Sumedang, apalagi teman-teman yang menyusul untuk ikut aksi semakin banyak.
Setelah saya selesai berorasi, saya instruksikan kepada teman-teman akhwat yang terdiri dari enam orang yaitu Citra, Fitri, Yunita, Fathin, Setiyani dan Rinna, untuk mulai menyebar dibeberapa titik. Citra, fitri, dan Fathin berada di lampu merah sebelah barat. Sedangkan Yunita, setiyani dan Rinna berada di lampu merah sebelah timur.
Berorasi memanglah tidak mudah, selain dibutuhkan keterampilan dalam berkata-kata juga dibutuhkan kepercayaan diri yang cukup tinggi karena harus berbicara cukup lantang ditengah gemuruh kendaraan yang sedang lewat, walaupun sudah memakai TOA. Orasi pun berlanjut, kini giliran akh Rizky selaku kepala departemen Kebijakan Publik untuk berorasi menyampaikan gagasan-gagasannya. Rupanya, aksi orasi yang kami lakukan dapat memicu semangat teman-teman ikhwan yang lainnya untuk berbicara atau berorasi seperti akh Faris selaku Kadept Ibnu Kholdun, akh Umair selaku kadept MI Ibnu Khaitsam, akh Ary, akh Iqbal katrino, akh Abu, akh Farhan Shodiq dan terakhir adalah akh Herfianto yang memiliki semangat yang luar biasa dalam berorasi meskipun beliau memiliki suatu keterbatasan.
Kamipun para ikhwan saling bergantian untuk melakukan orasi, setelah yang satu kehabisan materi untuk berorasi, maka langsung digantikan oleh ikhwan yang lainnya. Sehingga sepanjang aksi kami tidak berhenti berorasi mengajak kepada masyarakat kota Yogyakarta khususnya para pengguna jalan raya yang sedang berhenti dilampu merah untuk ikut menyumbang dan menyisihkan sebagian hartanya/uangnya untuk disumbangkan kepada masyarakat Garut-Sumedang yang terkena musibah.
Tidak terasa waktupun telah menunjukan pukul 10.15, mataharipun sudah mulai terasa panas dikepala dan kotak infakpun suda mulai terisi penuh. Namun saya meminta kepada teman-teman untuk melanjutkan aksi hingga pukul 10.30. Meskipun terlihat sedikit capek, akan tetapi tidak ada satupun kata-kata mengeluh yang keluar dari para kader ikhwan maupun akhwat. Justru para kader akhwat terlihat masih semangat memberikan senyuman kepada para pengguna kendaraan yang berhenti.
Tidak terasa waktu telah menunjukan pukul 10.30, itu artinya waktu aksi telah habis. Sayapun mengintruksikan kepada para ikhwan/akhwat untuk berhenti dan berkumpul didekat pos polisi. Sebelum aksi selesai sayapun berorasi kembali sebagai penutup dan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut membantu menyukseskan aksi penggalangan dana yang KAMMI lakukan ini.
Orasi penutup pun telah disampaikan, kami pun pulang dengan suatu kegembiraan dan kebanggaan tersendiri, karena telah melaksanakan aksi yang cukup baik. Kami pulang dengan berjalan kaki menuju halaman poliklinik untuk menghitung uang yang telah terkumpul banyak. Sebelum menghitung uang, kamipun menyantap buah semangka dan melon serta rujak yang kami beli sebelum pulang.
Sembari makan buah, kamipun mulai menghitung uang hasil dari aksi penggalangan dana yang telah terkumpul. Kemudian ada salah satu dari teman kami, yaitu akh Edi yang menyumbang uang sebesar Rp. 200.000,- dan total jumlah uang yang terkumpulpun mencapai Rp. 1. 912. 500,-. Alhamdulillah.
Namun tugas kami belum selesai sampai disitu saja, uang yang terkmpul harus segera kami berikan kepada korban banjir bandang dan longsor yang ada di daerah Garut-Sumedang. Oleh karenanya, saya dan teman saya yaitu Mughni berinisiatif untuk berangkat langsung ke Garut-Sumedang............
Oleh; Asep Saepullah
Kepala Departemen Sosial Masyarakat (SOSMAS)
0 Response to "Aksi KAMMI Untuk Saudara-saudari Kami di Garut-Sumedang"
Posting Komentar