-->

PEMBLOKIRAN MEDIA ISLAM DAN JEBAKAN HUNTINGTON

 oleh @husainiadian 

1. “Pemblokiran Media Islam dan Jebakan Huntington” oleh Dr @husainiadian cc @Yusuf_Mansur @marifinilham pic.twitter.com/KoddpOh5Ac


2. PADA akhir Maret 2015, umat Islam Indonesia dihebohkan oleh peristiwa pemblokiran sejumlah media online Islam

3. Setidaknya ada 19 situs Islam yang diblokir, termasuk http://t.co/YKLbBTDu5H, http://t.co/uvTWEiLHxZ, dan lain-lain.

4. SPT dilaporkan http://t.co/qZHwC6kq1e, Juru Bicara BNPT Irfan Idris, menjelaskan, ada 4 kriteria situs dinilai mengajarkan radikalisme

 5. "Ajakan propaganda mengafirkan pihak lain, tafkiri. Presiden dikafirkan, pemerintah dikafirkan, pemerintah thogut, " katanya

 6. Kemudian mendukung dan mengajak bergabung dengan ISIS atau Negara Islam. "Memaknai jihad dengan sempit," katanya

 7. Selain itu ingin melakukan perubahan dengan cepat menggunakan kekerasan dengan mengatasnamakan agama.

8. Pihaknya (BNPT) memiliki tim kecil untuk menganalisis situs-situs yang dinilai radikal.

 9. Ketika catatan ini dibuat, berbagai pihak sudah memberikan pandangannya tentang kasus tersebut

10. Catatan ini tidak akan memasuki wilayah itu. Biarlah BNPT dan Kemkominfo mempertanggungjawabkan tindakannya, di dunia dan akhirat

11. Secara ringkas, dalam pandangan saya, jika situs-situs Islam itu melakukan tindakan yang salah

12. – menurut ajaran Islam – mereka wajib diingatkan, diberitahukan kesalahannya, sebelum dijatuhi sanksi

13. Dg pemberitahuan itu, maka situs2 Islam itu bisa memperbaiki diri, dan meningkatkan kualitasnya, sehingga semakin baik dan bermanfaat

14. Jika situs-situs itu menyampaikan kebenaran Islam sebagai pelaksanaan kewajiban dakwah, dan kemudian diblokir,

15. maka yang rugi justru pihak @kemkominfo dan BNPT sendiri. Sebab, mereka tlhmelakukan kezaliman dan menghalang2 orang menyampaikan dakwah

16. Hal ini yang jelas-jelas diperintahkan oleh Allah Subhanahu Wata’ala. (QS An-Nahl:125) pic.twitter.com/puTLrAI9BX


17. Tindakan itu akan menghadapkan mereka (BNPT/Komindo) di hadapan Allah sendiri

18. Sementara para pengelola situs Islam itu justru diuntungkan, krn mereka mendapatkan pahala

19. dan terbuka peluang besar doanya dikabulkan oleh Allah Subhanahu Wata’ala

20. Karena itu, kita mengimbau, agar semua pihak – khususnya yang muslim – segera menyelesaikan masalah ini dengan baik

21. melalui mekanisme musyawarah dengan hati yang ikhlas dan menekan perasaan dendam dan kebencian

22. Ada baiknya kita menelaah kembali pemikiran Samuel Huntington yang berisi saran2 bgmn dunia Barat – khususnya AS – memperlakukan Islam

23. Bagian ini pernah saya terbitkan sebagai satu artikel di Harian Republika

24. Saat itu Huntington baru saja menerbitkan bukunya yang baru berjudul Who Are We? Tahun 2004

25. Meskipun sudah berlalu 10 tahun, tulisan itu masih sangat relevan untuk kita telaah

26. Supaya kita tidak terjebak dalam pemikiran dan skenarionya yang merugikan kita sebagai satu umat dan satu bangsa

27. Samuel P. Huntington identik dengan wacana “Clash of civilizations”, meskipun wacana ini sudah diluncurkan oleh Bernard Lewis

28. Bernard Lewis pernah menulid “The Roots of Muslim Rage” di jurnal Atlantic Monthly, September 1990

29. Artikel Lewis ini merupakan persiapan untuk menentukan siapa “musuh baru” Barat pasca Perang Dingin

30. Huntington kemudian mempopulerkan wacana Lewis. Pemikirannya tentang “clash of civilizations” -- khususnya antara Islam dengan Barat

31. Wacana ini msh terus jadi perbincangan luas. Krn ada bnyk kecocokan pemikiran & saran Huntington dg perkembangan politik global saat ini

32. Khususnya, kebijakan politik Barat (terutama AS) terhadap Islam

33. Bukunya The Clash of Civilizations and the Remaking of World Order, lebih ditujukan sbh bahan kebijakan politik Barat, khususnya AS

34. Jika dalam The Clash of Civilizations Huntington masih tidak terlalu tegas menyebut “Islam” sbg alternatif musuh baru bagi Barat,

35. Maka dalam bukunya, Who Are We? ia menggunakan bahasa yang lebih lugas, bahwa musuh utama Barat pasca Perang Dingin adalah Islam

36. Dan ia tambah dengan predikat “militan”. Tapi definisi “Islam militan” melebar ke mana-mana, ke berbagai kelompok dan komunitas Islam

37. Dalam Who Are We? Huntington menempatkan satu sub-bab berjudul “Militant Islam vs America”

38. Buku ini menekankan, bika saat ini, Islam militan telah menggantikan posisi Uni Soviet sebagai musuh utama AS

39. Jadi, Huntington memang menggunakan istilah ‘perang’ (war) antara AS dengan Islam militant

40. Jika saat AS berperang dengan Uni Soviet digunakan istilah “Perang Dingin” maka sekarang predikat “Dingin” sudah tidak ada lagi

41. Penggunaan istilah “war” merupakan refleksi kebijakan baru politik AS sebagaimana disarankan Huntington

42. Saat berdialog dg Anthony Giddden, pada late spring 2003, Huntington mendukung dilakukannya “preemptive strike” terhadap kaum militant

43. Nasehat Huntington tlh dijalankan. Juni 2002, doktrin preemptive strike dan defensive intervention scr resmi diumumkan

44. Melalui doktrin ofensifnya yang baru ini, AS telah mengubah secara radikal pola “peperangan” melawan “musuh”

45. Sebelumnya, di masa Perang Dingin saat menghadapi komunis, AS menggunakan pola containtment (penangkalan) dan deterrence (penangkisan)

46. Kini menghadapi musuh baru – yang diberi nama Islam militan – AS menggunakan pola preemptive strike dan defensive intervention

47. Doktrin ‘preemptive strike’ ini tampak bgm pola pikir ‘bahaya Islam’ atau ‘ancaman Islam’ dikembangkan Huntington, berjalan efektif

48. Dengan doktrin itu, AS dapat melakukan berbagai serangan ke sasaran langsung, meskipun tanpa melalui persetujuan PBB

49. Pola pikir Huntington, bahwa ‘Islam’ lebih berbahaya dari ‘komunis’ juga tampak mewarnai kebijakan politik dan militer AS tersebut

50. Tentu saja, yang penting kemudian adalah pendefinisian siapa yang dimaksud sebagai “musuh baru yang lebih bahaya dari komunis?”

51. Dalam Who Are We? Huntington menyebut, yang disebut sebagai Islam militan bukan hanya Usama bin Ladin atau al-Qaeda

52. Tetapi, banyak kelompok lain yang bersifat negatif terhadap Amerika Serikat,kata Huntington

53. Dengan definisi seperti itu, banyak kelompok Islam dimasukkan dalam kategori militant dan layak diserang secara dini

54. Misal, Huntington menulis, selama bbrp dekade terakhir, kaum Muslim memerangi Protestan/Katolik/Kristen Ortodoks/Hindu/Yahudi/Budha/Cina

55. Ia tidak menjelaskan, apakah dalam kasus2 itu kaum Muslim diperangi dan dizalimi, atau Muslim yang memerangi?

56. Dalam menyinggung kasus Bosnia, misalnya, dia tidak memaparkan bagaimana kaum Muslim menjadi korban kebiadaban di Bosnia

57. Bahkan ketika itu, AS dan sekutunya menjadi penonton yang baik atas pembasmian umat Muslim di Bosnia

58. Samantha Power, dlm bukunya “A Problem from Hell: America and The Age of Genocide” (2003), membongkar habis2san sikap tak peduli AS ini

59. Termasuk praktik pembasmian umat manusia di berbagai tempat, juga pembantaian yang terjadi di Bosnia

60. Dalam kasus Bosnia, tulis Samantha, AS bahkan memberi jalan Serbia melaksanakan kebiadaban pada Muslim

61. Untuk Bosnia, Samanta menjadi saksi berbagai kebiadaban Serbia di Bosnia, menulis judul “Bosnia: No More than Witnesses at a Funeral”

62. Sebagaimana ilmuwan “neo-orientalis” lainnya, seperti Bernard Lewis, Huntington tidak mau melakukan kritik internal kebijakan AS

63. Kebijakan yang imperialistik – sbgm banyak dikritik oleh ilmuwan2 seperti Noam Chomsky, Paul Findley, dan Edward Said

64. Ia tidak mengakui bahwa kebijakan AS yang membabi buta mendukung kekejaman dan penjajahan Israel adalah keliru

65. Yang ini juga menjadi satu sebab penting tumbuhnya ketidakpuasan dan kemarahan kaum Muslim dan umat manusia

66. Ia hanya mau menunjukkan bahwa Islam adalah potensi musuh besar dan bahaya bagi Barat dan AS khususnya

67. Ia menampilkan polling-polling di sejumlah negeri Islam yang menunjukkan, sebagian besar kaum Muslim sangat tak menyukai kebijakan AS

68. Huntington tdk mau menampilkan fakta bahwa kebencian masyarakat Barat thd kebijakan2 politik AS juga sangat besar

69. Bahkan, jauh lebih besar dari apa yang terjadi di kalangan Muslim

70. Huntington, Bernard Lewis dkk terus berkampanye agar Barat mengikuti jejak AS memperlakukan Islam sbg musuh utama Barat

71. Tanpa pendefinisian yang jelas terhadap “Islam militan”, maka akan menyeret kaum Muslim lainnya

72. Itu, misalnya, menimpa Thariq Ramadhan dan Yusuf Islam, yang dilarang memasuki AS

73. Begitu juga ribuan warga Muslim yang menerima perlakuan tidak manusiawi

74. Dalam sub-bab berjudul “The Search for an Enemy”, Huntington mencatat,

75. Bahwa pasca Perang Dingin, AS memang melakukan pencarian musuh baru, yang kemudian menemukan musuh baru bernama “Islam militan”

76. Di sini, tampak, bahwa sangatlah sulit dunia Islam menerima standar AS dalam soal Islam militant

77. Dunia Islam, misalnya, secara keseluruhan tetap menolak memasukkan Hamas di Palestina, sebagai kelompok teroris

78. Sebab Hamas melakukan perjuangan membebaskan negeri mereka dari penjajahan Israel

79. Buku Who Are We? Mmg msih merupakan kelanjutan garis berpikir Huntington dlm soal Islam dari buku The Clash of Civilizations

80. Sbgmn Lewis, Huntington sudah jauh2 hari mengingatkan Barat agar mereka waspada thd perkembangan Islam

81. Sebab, Islam adl satu2nya peradaban yg pernah menggoyahkan dan mengancam peradaban Barat

82. krn itulah, Huntington memperingatkan, pertumbuhan penduduk Muslim merupakan satu faktor destabilitas thd msyt Muslim dan lingkungannya

83. Jumlah besar kaum muda Muslim dg pendidikan menengah akan terus memperkuat kebangkitan Islam dan militansi Islam,

84. Hasilnya, awal2 abad ke-21, Barat akan menyaksikan kebangkitan kekuatan dan kebudayaan non-Barat

85. dan sekaligus akan terjadi benturan antar-masyarakat non-Barat atau dengan Barat

86. Sebagaimana buku The Clash of Civilizations, buku Who Are We? perlu dicermati dalam konteks skenario politik global terhadap Islam,

87. yang sebenarnya merupakan satu upaya “viktimisasi Islam” untuk menutupi berbagai kesalahan kebijakan AS dan sejumlah sekutunya

88. Kini, silakan dicermati, mengapa situs-situs Islam itu diblokir? Allah Maha Tahu dan Allah tak pernah tidur. Wassalam.

0 Response to "PEMBLOKIRAN MEDIA ISLAM DAN JEBAKAN HUNTINGTON"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel