PEMBLOKIRAN MEDIA ISLAM DAN JEBAKAN HUNTINGTON
April 04, 2015
Add Comment
oleh @husainiadian
1. “Pemblokiran Media Islam dan Jebakan Huntington” oleh Dr @husainiadian cc @Yusuf_Mansur @marifinilham pic.twitter.com/KoddpOh5Ac
2. PADA akhir Maret 2015, umat Islam Indonesia dihebohkan oleh peristiwa pemblokiran sejumlah media online Islam
3. Setidaknya ada 19 situs Islam yang diblokir, termasuk http://t.co/YKLbBTDu5H, http://t.co/uvTWEiLHxZ, dan lain-lain.
4. SPT dilaporkan http://t.co/qZHwC6kq1e, Juru Bicara BNPT Irfan Idris, menjelaskan, ada 4 kriteria situs dinilai mengajarkan radikalisme
5. "Ajakan propaganda mengafirkan pihak lain, tafkiri. Presiden dikafirkan, pemerintah dikafirkan, pemerintah thogut, " katanya
6. Kemudian mendukung dan mengajak bergabung dengan ISIS atau Negara Islam. "Memaknai jihad dengan sempit," katanya
7. Selain itu ingin melakukan perubahan dengan cepat menggunakan kekerasan dengan mengatasnamakan agama.
8. Pihaknya (BNPT) memiliki tim kecil untuk menganalisis situs-situs yang dinilai radikal.
9. Ketika catatan ini dibuat, berbagai pihak sudah memberikan pandangannya tentang kasus tersebut
10. Catatan ini tidak akan memasuki wilayah itu. Biarlah BNPT dan Kemkominfo mempertanggungjawabkan tindakannya, di dunia dan akhirat
11. Secara ringkas, dalam pandangan saya, jika situs-situs Islam itu melakukan tindakan yang salah
12. – menurut ajaran Islam – mereka wajib diingatkan, diberitahukan kesalahannya, sebelum dijatuhi sanksi
13. Dg pemberitahuan itu, maka situs2 Islam itu bisa memperbaiki diri, dan meningkatkan kualitasnya, sehingga semakin baik dan bermanfaat
14. Jika situs-situs itu menyampaikan kebenaran Islam sebagai pelaksanaan kewajiban dakwah, dan kemudian diblokir,
15. maka yang rugi justru pihak @kemkominfo dan BNPT sendiri. Sebab, mereka tlhmelakukan kezaliman dan menghalang2 orang menyampaikan dakwah
16. Hal ini yang jelas-jelas diperintahkan oleh Allah Subhanahu Wata’ala. (QS An-Nahl:125) pic.twitter.com/puTLrAI9BX
17. Tindakan itu akan menghadapkan mereka (BNPT/Komindo) di hadapan Allah sendiri
18. Sementara para pengelola situs Islam itu justru diuntungkan, krn mereka mendapatkan pahala
19. dan terbuka peluang besar doanya dikabulkan oleh Allah Subhanahu Wata’ala
20. Karena itu, kita mengimbau, agar semua pihak – khususnya yang muslim – segera menyelesaikan masalah ini dengan baik
21. melalui mekanisme musyawarah dengan hati yang ikhlas dan menekan perasaan dendam dan kebencian
22. Ada baiknya kita menelaah kembali pemikiran Samuel Huntington yang berisi saran2 bgmn dunia Barat – khususnya AS – memperlakukan Islam
23. Bagian ini pernah saya terbitkan sebagai satu artikel di Harian Republika
24. Saat itu Huntington baru saja menerbitkan bukunya yang baru berjudul Who Are We? Tahun 2004
25. Meskipun sudah berlalu 10 tahun, tulisan itu masih sangat relevan untuk kita telaah
26. Supaya kita tidak terjebak dalam pemikiran dan skenarionya yang merugikan kita sebagai satu umat dan satu bangsa
27. Samuel P. Huntington identik dengan wacana “Clash of civilizations”, meskipun wacana ini sudah diluncurkan oleh Bernard Lewis
28. Bernard Lewis pernah menulid “The Roots of Muslim Rage” di jurnal Atlantic Monthly, September 1990
29. Artikel Lewis ini merupakan persiapan untuk menentukan siapa “musuh baru” Barat pasca Perang Dingin
30. Huntington kemudian mempopulerkan wacana Lewis. Pemikirannya tentang “clash of civilizations” -- khususnya antara Islam dengan Barat
31. Wacana ini msh terus jadi perbincangan luas. Krn ada bnyk kecocokan pemikiran & saran Huntington dg perkembangan politik global saat ini
32. Khususnya, kebijakan politik Barat (terutama AS) terhadap Islam
33. Bukunya The Clash of Civilizations and the Remaking of World Order, lebih ditujukan sbh bahan kebijakan politik Barat, khususnya AS
34. Jika dalam The Clash of Civilizations Huntington masih tidak terlalu tegas menyebut “Islam” sbg alternatif musuh baru bagi Barat,
35. Maka dalam bukunya, Who Are We? ia menggunakan bahasa yang lebih lugas, bahwa musuh utama Barat pasca Perang Dingin adalah Islam
36. Dan ia tambah dengan predikat “militan”. Tapi definisi “Islam militan” melebar ke mana-mana, ke berbagai kelompok dan komunitas Islam
37. Dalam Who Are We? Huntington menempatkan satu sub-bab berjudul “Militant Islam vs America”
38. Buku ini menekankan, bika saat ini, Islam militan telah menggantikan posisi Uni Soviet sebagai musuh utama AS
39. Jadi, Huntington memang menggunakan istilah ‘perang’ (war) antara AS dengan Islam militant
40. Jika saat AS berperang dengan Uni Soviet digunakan istilah “Perang Dingin” maka sekarang predikat “Dingin” sudah tidak ada lagi
41. Penggunaan istilah “war” merupakan refleksi kebijakan baru politik AS sebagaimana disarankan Huntington
42. Saat berdialog dg Anthony Giddden, pada late spring 2003, Huntington mendukung dilakukannya “preemptive strike” terhadap kaum militant
43. Nasehat Huntington tlh dijalankan. Juni 2002, doktrin preemptive strike dan defensive intervention scr resmi diumumkan
44. Melalui doktrin ofensifnya yang baru ini, AS telah mengubah secara radikal pola “peperangan” melawan “musuh”
45. Sebelumnya, di masa Perang Dingin saat menghadapi komunis, AS menggunakan pola containtment (penangkalan) dan deterrence (penangkisan)
46. Kini menghadapi musuh baru – yang diberi nama Islam militan – AS menggunakan pola preemptive strike dan defensive intervention
47. Doktrin ‘preemptive strike’ ini tampak bgm pola pikir ‘bahaya Islam’ atau ‘ancaman Islam’ dikembangkan Huntington, berjalan efektif
48. Dengan doktrin itu, AS dapat melakukan berbagai serangan ke sasaran langsung, meskipun tanpa melalui persetujuan PBB
49. Pola pikir Huntington, bahwa ‘Islam’ lebih berbahaya dari ‘komunis’ juga tampak mewarnai kebijakan politik dan militer AS tersebut
50. Tentu saja, yang penting kemudian adalah pendefinisian siapa yang dimaksud sebagai “musuh baru yang lebih bahaya dari komunis?”
51. Dalam Who Are We? Huntington menyebut, yang disebut sebagai Islam militan bukan hanya Usama bin Ladin atau al-Qaeda
52. Tetapi, banyak kelompok lain yang bersifat negatif terhadap Amerika Serikat,kata Huntington
53. Dengan definisi seperti itu, banyak kelompok Islam dimasukkan dalam kategori militant dan layak diserang secara dini
54. Misal, Huntington menulis, selama bbrp dekade terakhir, kaum Muslim memerangi Protestan/Katolik/Kristen Ortodoks/Hindu/Yahudi/Budha/Cina
55. Ia tidak menjelaskan, apakah dalam kasus2 itu kaum Muslim diperangi dan dizalimi, atau Muslim yang memerangi?
56. Dalam menyinggung kasus Bosnia, misalnya, dia tidak memaparkan bagaimana kaum Muslim menjadi korban kebiadaban di Bosnia
57. Bahkan ketika itu, AS dan sekutunya menjadi penonton yang baik atas pembasmian umat Muslim di Bosnia
58. Samantha Power, dlm bukunya “A Problem from Hell: America and The Age of Genocide” (2003), membongkar habis2san sikap tak peduli AS ini
59. Termasuk praktik pembasmian umat manusia di berbagai tempat, juga pembantaian yang terjadi di Bosnia
60. Dalam kasus Bosnia, tulis Samantha, AS bahkan memberi jalan Serbia melaksanakan kebiadaban pada Muslim
61. Untuk Bosnia, Samanta menjadi saksi berbagai kebiadaban Serbia di Bosnia, menulis judul “Bosnia: No More than Witnesses at a Funeral”
62. Sebagaimana ilmuwan “neo-orientalis” lainnya, seperti Bernard Lewis, Huntington tidak mau melakukan kritik internal kebijakan AS
63. Kebijakan yang imperialistik – sbgm banyak dikritik oleh ilmuwan2 seperti Noam Chomsky, Paul Findley, dan Edward Said
64. Ia tidak mengakui bahwa kebijakan AS yang membabi buta mendukung kekejaman dan penjajahan Israel adalah keliru
65. Yang ini juga menjadi satu sebab penting tumbuhnya ketidakpuasan dan kemarahan kaum Muslim dan umat manusia
66. Ia hanya mau menunjukkan bahwa Islam adalah potensi musuh besar dan bahaya bagi Barat dan AS khususnya
67. Ia menampilkan polling-polling di sejumlah negeri Islam yang menunjukkan, sebagian besar kaum Muslim sangat tak menyukai kebijakan AS
68. Huntington tdk mau menampilkan fakta bahwa kebencian masyarakat Barat thd kebijakan2 politik AS juga sangat besar
69. Bahkan, jauh lebih besar dari apa yang terjadi di kalangan Muslim
70. Huntington, Bernard Lewis dkk terus berkampanye agar Barat mengikuti jejak AS memperlakukan Islam sbg musuh utama Barat
71. Tanpa pendefinisian yang jelas terhadap “Islam militan”, maka akan menyeret kaum Muslim lainnya
72. Itu, misalnya, menimpa Thariq Ramadhan dan Yusuf Islam, yang dilarang memasuki AS
73. Begitu juga ribuan warga Muslim yang menerima perlakuan tidak manusiawi
74. Dalam sub-bab berjudul “The Search for an Enemy”, Huntington mencatat,
75. Bahwa pasca Perang Dingin, AS memang melakukan pencarian musuh baru, yang kemudian menemukan musuh baru bernama “Islam militan”
76. Di sini, tampak, bahwa sangatlah sulit dunia Islam menerima standar AS dalam soal Islam militant
77. Dunia Islam, misalnya, secara keseluruhan tetap menolak memasukkan Hamas di Palestina, sebagai kelompok teroris
78. Sebab Hamas melakukan perjuangan membebaskan negeri mereka dari penjajahan Israel
79. Buku Who Are We? Mmg msih merupakan kelanjutan garis berpikir Huntington dlm soal Islam dari buku The Clash of Civilizations
80. Sbgmn Lewis, Huntington sudah jauh2 hari mengingatkan Barat agar mereka waspada thd perkembangan Islam
81. Sebab, Islam adl satu2nya peradaban yg pernah menggoyahkan dan mengancam peradaban Barat
82. krn itulah, Huntington memperingatkan, pertumbuhan penduduk Muslim merupakan satu faktor destabilitas thd msyt Muslim dan lingkungannya
83. Jumlah besar kaum muda Muslim dg pendidikan menengah akan terus memperkuat kebangkitan Islam dan militansi Islam,
84. Hasilnya, awal2 abad ke-21, Barat akan menyaksikan kebangkitan kekuatan dan kebudayaan non-Barat
85. dan sekaligus akan terjadi benturan antar-masyarakat non-Barat atau dengan Barat
86. Sebagaimana buku The Clash of Civilizations, buku Who Are We? perlu dicermati dalam konteks skenario politik global terhadap Islam,
87. yang sebenarnya merupakan satu upaya “viktimisasi Islam” untuk menutupi berbagai kesalahan kebijakan AS dan sejumlah sekutunya
88. Kini, silakan dicermati, mengapa situs-situs Islam itu diblokir? Allah Maha Tahu dan Allah tak pernah tidur. Wassalam.
0 Response to "PEMBLOKIRAN MEDIA ISLAM DAN JEBAKAN HUNTINGTON"
Posting Komentar