-->

Organisasi dan Aktivis Pergerakan

Oleh: Izzan Anindiya Askara
(Kader KAMMI UIN SUKA)

 Sebagai seorang yang bergelar aktifis pergerakan/aktivis mahasiswa, perlu untuk memahami kembali apa sebenarnya aktifis itu, sehingga benar-benar kita menjadi orang yang memang “pantas” disebut aktivis.

Aktivis adalah orang atau mahasiswa yang berkerja aktif mendorong pelaksanaan kegiatan, dan senantiasa bergerak menuju perubahan. Hal ini mencerminkan betapa gelar aktivis itu tidaklah mudah, bukan seseorang yang kemana-mana membawa tas besar bahkan menonjolkan asal organisasi yang menjadi wadah pergerakan bagi mereka, akan tetapi  mereka yang kritis, kreatif, visioner, aktif, dan senantiasa memotivasi dirinya menjadi penebar kebermanfaatan di lingkungan sekelilingnya bahkan lebih dekat yakni keluarga dan sahabat. Banyak mahasiswa berprestasi namun apakah mereka aktif ?, aktif dalam artian kegiatan akademis, aktif dalam absensi, aktif dalam organisasi, dan yang terpenting aktif dalam masyarakat. Keaktifan diusahakan untuk tidak menganggu privasi dan kegiatan lainnya. Sehingga keaktifan sendiri harusnya berjalan selaras untuk mewujudkan sebuah pencapaian yakni pretasi.

Berdasarkan nilai Tri dharma perguruantinggi, mahasiswa hendaknya mempunyai sikap kritis terhadap kondisi sekitarnya, peka, peduli, dan haus akan ilmu pengetahuan dan informasi yang kemudian akan diberikan kepada masyarakat. Karena ilmu dan hasil penelitian yang dilakukan mahasiswa jika tidak ditransfer kepada masyarakat hanya akan bernilai nol  (0). Sejarah telah membuktikan bahwa keberadaan mahasiswa selalu berada dalam garda kemajuan dan perubahan bangsa,  “Sejarah telah membuktikan bahwa perubahan tradisi berfikir suatu bangsa sering kali diubah secara mendasar oleh para mahasiswa. Seperti perubahan tradisi berfikir masyarakat Prancis yang mengalami perubahan sangat fundamental setelah ada revolusi mahasiswa pada 1968” (Zanuba Wahid, Membangun Kembali Kesadaran Kritis Mahasiswa, 2008).

Ketika terjalin komitmen dalam sebuah organisasi maka kontribusi kita sebagai mahasiswa sangatlah dituntut penuh dikarenakan amanah yang diberikan bukanlah suatu pemberian tanpa arti, akan tetapi dengan pemberian itu kita akan semakin mengetahui sejauh apa peran mahasiswa dalam kehidupan dikampusnya sendiri maupun kepada masyarakat atau bangsa Indonesia secara luas.

Organisasi mempunyai peran dan fungsi yang sangat vital dalam menciptakan integritas dalam upaya menyuburkan esensi dari perjuangan mahasiswa. Mahasiswa merupakan sasaran pengembangan dalam wadah organisasi. Mahasiswa berada pada organisasi bukan untuk berleha-leha, bukan untuk bermain-main, bersuka-ria, dan juga bukan tempat untuk sekedar mencari ramai untuk sebuah kepuasan sesaat, sehingga tidak memberikan sedikitpun keberkahan ilmu ataupun pengalaman yang bermaanfaat bagi orang lain ketika pasca organisasi. Organisasi mahasiswa bukan sekedar event organizer seperti seminar, pelatihan, dan kuliah umum, akan tetapi inti dari organisasi lebih dari sekedar hubungan formal dan komunikasi publik, organisasi mahasiswa adalah lembaga kader dan lembaga pengembangan diri sebagai tempat bertumbuhnya budaya intelektualitas yakni agen penumbuh tiga pilar yakni membaca, menulis, dan diskusi, yang kemudian melahirkan kader-kader intelektual muda sejati, kritis, semangat, dan selalu menghadirkan inovasi-inovasi baru yang membawa sebuah perubahan menuju tatanan yang humanis.

Maka semestinya mereka yang bergelar aktivis kampus tidak hanya berputar pada ruang kecil saja, tetapi harus bisa menyeluruh dan merata, berproses dengan baik di organisasi dan dapat merealisasikan pengalaman-pengalaman berharga  dalam bentuk kerja yang nyata. Allah tidak selalu memberikan apa yang kita inginkan tapi Allah memberikan apa yang kita butuhkan. Selama gelar itu melekat dalam kita, maka itulah bentuk komitmen kita untuk terus bergerak demi mencapai kehalalan suatu tujuan.

0 Response to "Organisasi dan Aktivis Pergerakan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel