MEMAKMURKAN MASJID & MELUPAKAN JAMA'AH MASJID
Desember 29, 2014
1 Comment
Oleh: Sulaiman Thahir (Kadept. HUMAS KAMMI UIN SUKA 2014-2015)
Berdakwah itu banyak sekali caranya, maka tinggal kita pilih cara mana yang sanggup kita pakai. Salah satu cara kita berdakwah adalah dengan membuat sebuah kalimat dalam gambar sederhana yang singkat dan padat, namun mengandung pesan serta pelajaran yang bermanfaat. Nah pada kali ini, saya melakukan dakwah dengan cara seperti itu, dengan tulisan dalam gambar diatas.
Nampak sederhana memang gambar itu dan juga tulisan yang menempel disana. Namun ada satu pesan yang sebenarnya ingin saya sampaikan, bahwa kita tidak boleh menyalihkan diri kita pribadi dan juga keluarga kita, lalu kemudian kita menyeru agar orang lain pun shalih. Sebagai bentuk kesalihan itu, akhirnya kita pun sibuk memakmurkan tempat ibadah kita, tetapi kita lupa dan seakan telinga kita tuli, mata kita buta, mulut kita bisu, kaki, tangan dan tubuh kita seolah lumpuh untuk peka pada kehidupan di lingkuan kita. Kita lalai dalam membangun keshalihan sosial dan justru sibuk pada keshalihan pribadi dan keluarga.
Masjid sibuk dimakmurkan, padahal masyarakat sekitar jauh dari kata makmur. Kesempitan mencekik, kekhawatiran telah merebut tempat ketenangan pada mereka, kebahagiaan hati tak bisa lagi terwujud karna perut dan gizi punya hak yang tak kunjung terpenuhi dengan layak. Mereka bimbang manakah yang harus mereka penuhi dahulu, panggilan azan di masjid ataukah jeritan perut yang tak juga terobati dengan layak, panggilan muazin ataukah rengekan anak yang meminta jatah makan dan asupan gizinya yang tak juga didapatinya. Maka memang benar, bahwa kesempitan dan kemiskinan itu dekat dengan kekufuran.
Sudah semestinya orang shalih itu, tidak lah salih pribadinya saja. Tetapi keshalihan sosial itu adalah hal yang mutlak harus ada sebagai bentuk kepatuhan pada Allah dan sebagai wujud rasa kasih sayang sesama manusia/makhluk sosial. Tidak cukup kita memakmurkan masjid dan menyeru orang lain untuk memakmurkan masjid. Kita juga harus bersama-sama memakmurkan sesama kita, sesama jama'ah masjid, sesama tetangga dan kepada sesama masyarakat. Tolong menolong serta saling berkasih sayang dalam kebaikan dan ketakwaan.
Ket. Tulusan dalam gambar itu terinspirasi dalam sebuah tulisan disuatu tempat yang saya sudah lupa dimana, semoga ini bukan bentuk plagiat. Tetapi saya hanya berniat untuk menyampaikan kembali pesan itu dalam gambar itu, semoga yang mempunyai ide pesan itu diberikan pahala dan dimudahkan urusannya oleh Allah. amin
wallahu a'lam.
Nampak sederhana memang gambar itu dan juga tulisan yang menempel disana. Namun ada satu pesan yang sebenarnya ingin saya sampaikan, bahwa kita tidak boleh menyalihkan diri kita pribadi dan juga keluarga kita, lalu kemudian kita menyeru agar orang lain pun shalih. Sebagai bentuk kesalihan itu, akhirnya kita pun sibuk memakmurkan tempat ibadah kita, tetapi kita lupa dan seakan telinga kita tuli, mata kita buta, mulut kita bisu, kaki, tangan dan tubuh kita seolah lumpuh untuk peka pada kehidupan di lingkuan kita. Kita lalai dalam membangun keshalihan sosial dan justru sibuk pada keshalihan pribadi dan keluarga.
Masjid sibuk dimakmurkan, padahal masyarakat sekitar jauh dari kata makmur. Kesempitan mencekik, kekhawatiran telah merebut tempat ketenangan pada mereka, kebahagiaan hati tak bisa lagi terwujud karna perut dan gizi punya hak yang tak kunjung terpenuhi dengan layak. Mereka bimbang manakah yang harus mereka penuhi dahulu, panggilan azan di masjid ataukah jeritan perut yang tak juga terobati dengan layak, panggilan muazin ataukah rengekan anak yang meminta jatah makan dan asupan gizinya yang tak juga didapatinya. Maka memang benar, bahwa kesempitan dan kemiskinan itu dekat dengan kekufuran.
Sudah semestinya orang shalih itu, tidak lah salih pribadinya saja. Tetapi keshalihan sosial itu adalah hal yang mutlak harus ada sebagai bentuk kepatuhan pada Allah dan sebagai wujud rasa kasih sayang sesama manusia/makhluk sosial. Tidak cukup kita memakmurkan masjid dan menyeru orang lain untuk memakmurkan masjid. Kita juga harus bersama-sama memakmurkan sesama kita, sesama jama'ah masjid, sesama tetangga dan kepada sesama masyarakat. Tolong menolong serta saling berkasih sayang dalam kebaikan dan ketakwaan.
Ket. Tulusan dalam gambar itu terinspirasi dalam sebuah tulisan disuatu tempat yang saya sudah lupa dimana, semoga ini bukan bentuk plagiat. Tetapi saya hanya berniat untuk menyampaikan kembali pesan itu dalam gambar itu, semoga yang mempunyai ide pesan itu diberikan pahala dan dimudahkan urusannya oleh Allah. amin
wallahu a'lam.
https://scontent-sit4-1.xx.fbcdn.net/v/t1.0-9/23844663_10210326153543058_4498844883442514965_n.jpg?oh=2c960bcfe4c19bcb145ae13c0b07465f&oe=5A98AF7B
BalasHapus